Cerpen : Abu Nawas Barisan Kerbau Yang Rapi

Baginda Raja Sedang duduk mukanya kelihatan murung karena memikirkan bagai mana caranya memberi perkerjaan berat kepada Abu Nawas, pekerjaan yang kira-kira tidak bisa di kerjakanya, karena baginda Raja masih dendam dengan tidak adanya hasil dari memelihara kerbau bersama atau Baginda Raja merasa tertipu.
Setelah cukup lama berpikir Baginda Raja akhirnya mendapat ide yang baik.
Kali ini Abu Nawas akan terjebak, maka dipanggilah Abu Nawas ke istana.
Abu Nawas! ada tugas buat kamu, apakah kau sanggup? pekerjaan apa baginda? jawab Abu Nawas.
Begini Abu Nawas kau telah terbiasa memelihara kerbau, kau kusuruh untuk membariskan 100 ekor kerbau yang harus rapi, yang rapi itu dari kepalanya saja kerena kerbau itu ada yang besar, ada yang kecil, ada yang pendek, ada yang panjang, ada yang tinggi dan ada yang rendah.



Sanggupkah engkau mengerjakan pekerjaan itu? tanya baginda.
Abu Nawas langsung menjawab, sanggup Baginda, tidak mungkin saya menolak perintah baginda kecuali kalau memang ingin dihukum "dalam hati Abu Nawas".
Abu Nawas pulang dengan hati masgul, dalam hati Abu Nawas berkata tidak mungkin bisa membariskan 100 ekor kerbau dengan rapi jangankan 100 ekor 2 ekor saja semua orang tidak akan bisa, tapi kerena Abu Nawas yang sangat cerdik ada ada saja menemukan jalan keluarnya.
Sampai tibanya pada hari yang telah di tentukan Abu Nawas pergi ke istana menghadap Raja.
Abu Nawas bertanya kepada Baginda Raja, mana kerbaunya?, dan dimana harus di bariskan.
Disana jawab Baginda Raja, di tanah lapang agak jauh dari istana.
Anpun Baginda, kalau bisa saya ada usul karena ini pekerjaan yang sangat berat tidak ada satupun orang yang melihat.
Baiklah kalau begitu jawab Baginda raja.
Lantas Abu Nawas menuju tanah lapang yang sudah disiapkan dengan 100 ekor kerbaunya.
Pertama Abu Nawas merentangkan tali yang sangat lurus maka semua kerbau di potong, di ambil satu persatu kepala kerbau dijejerkan ke rentangan tali yang lurus tadi, pekerjaan selesai.
Abu Nawas melapor ke pada Baginda Raja, tolong Baginda pekerjaan saya sudah selesai mohon di periksa.
Baginda Raja bersama Abu Nawas menuju ketempat itu.
Begitu sesampainya di sana Baginda Raja terkejut melihat kerbau-kerbaunya semuanya sudah di potong akan tetapi dilihat juga barisan kepala kerbau yang sangat rapi.
Lagi lagi saya yang kalah, Abu Nawas lolos dari hukuman.